Bayan - Camat Bayan, Sahti MPd, Senin pagi 17/2 membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbang) di gedung bulu tangkis kecamatan Bayan.
Sahti dalam pembukaannya mengatakan, Musrenbang kecamatan sebagai tindak lanjut dari Musrenbang Desa yang dilaksanakan bulan lalu, dan semua usulan dari desa akan dibahas pada Musrenbang Kecamatan untuk dilanjutkan ke Musrenbang Lombok Utara.
Camat Bayan minta dalam Musrenbang tersebut agar dimasukkan skala prioritas pembangunan yang betul-betul menjadi kebutuhan serta yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Bayan.
Sementara Kepala Bappeda KLU, Nanang Mattalata dalam kesempatan tersebut memaparkan bahwa tahun 2015 mendatang merupakan akhir dari rencana pembangunan jangka menengah Pemda KLU, dan dalam Musrenbang Kecamatan ini usulan dari masing-masing desa dapat direkap dan diajukan pada Musrenbang tingkat kabupaten.
Dikatakan, yang masih menjadi tantangan KLU kedepan adalah soal kemiskinan. Dan Pemda KLU sudah berupaya mengatasinya dengan berbagai program, seperti program pembangunan rumah tak layak huni yang pada tahun 2013 dan 2014 dipusatkan di Kecamatan Bayan. Sementara rencana Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun 2014/2015 sebesar Rp. 50 miliar.
Ketua DPRD KLU, Mariadi, S.Ag dalam kesempatan tersebut menegaskan, di KLU banyak kegiatan pembangunan fisik yang belum mampu diselesaikan sehingga hampir setiap hari pihaknya menerima surat dari desa yang mengusulkan berbagai pembangunan seperti infrastruktur jalan dan pembangunan lainnya yang tidak mungkin semua usulan itu mampu dilakukan pemerintah.
Terkait Pelabuhan Carik yang belum beroprasi, menurut politisi Golkar ini, karena mengingat infrastruktur jalan yang belum memadai. “Jika Pelabuhan Carik dioprasikan, maka semua infrastruktur jalan harus kuat menahan beban berat, sehingga jalan lingkar yang di kota kecamatan Bayan harus diselesaikan pada tahun 2015”, jelasnya.
Seusai memberi sambutan, kemudian para peserta utusan masing-masing desa dibagi tiga kelompok yaitu sarana dan prasarana, sosial dan budaya serta kelompok ekonomi.
Sahti dalam pembukaannya mengatakan, Musrenbang kecamatan sebagai tindak lanjut dari Musrenbang Desa yang dilaksanakan bulan lalu, dan semua usulan dari desa akan dibahas pada Musrenbang Kecamatan untuk dilanjutkan ke Musrenbang Lombok Utara.
Camat Bayan minta dalam Musrenbang tersebut agar dimasukkan skala prioritas pembangunan yang betul-betul menjadi kebutuhan serta yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Bayan.
Sementara Kepala Bappeda KLU, Nanang Mattalata dalam kesempatan tersebut memaparkan bahwa tahun 2015 mendatang merupakan akhir dari rencana pembangunan jangka menengah Pemda KLU, dan dalam Musrenbang Kecamatan ini usulan dari masing-masing desa dapat direkap dan diajukan pada Musrenbang tingkat kabupaten.
Dikatakan, yang masih menjadi tantangan KLU kedepan adalah soal kemiskinan. Dan Pemda KLU sudah berupaya mengatasinya dengan berbagai program, seperti program pembangunan rumah tak layak huni yang pada tahun 2013 dan 2014 dipusatkan di Kecamatan Bayan. Sementara rencana Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun 2014/2015 sebesar Rp. 50 miliar.
Ketua DPRD KLU, Mariadi, S.Ag dalam kesempatan tersebut menegaskan, di KLU banyak kegiatan pembangunan fisik yang belum mampu diselesaikan sehingga hampir setiap hari pihaknya menerima surat dari desa yang mengusulkan berbagai pembangunan seperti infrastruktur jalan dan pembangunan lainnya yang tidak mungkin semua usulan itu mampu dilakukan pemerintah.
Terkait Pelabuhan Carik yang belum beroprasi, menurut politisi Golkar ini, karena mengingat infrastruktur jalan yang belum memadai. “Jika Pelabuhan Carik dioprasikan, maka semua infrastruktur jalan harus kuat menahan beban berat, sehingga jalan lingkar yang di kota kecamatan Bayan harus diselesaikan pada tahun 2015”, jelasnya.
Seusai memberi sambutan, kemudian para peserta utusan masing-masing desa dibagi tiga kelompok yaitu sarana dan prasarana, sosial dan budaya serta kelompok ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar